Web 1.0
Web yang hanya bisa
‘read-only’. Maksudnya adalah pada web 1.0 ini kebanyakan hanya bisa
melakukan pencarian atau browsing informasi yang ingin dicari. Web 1.0
ini mengacu pada World Wide Web yang penggunaan gayanya sebelum
munculnya web 2.0. Ciri – ciri yang sangat terlihat pada web 1.0 ini
adalah bersifat consult, surf dan search. Kekurangan atau keterbatasan
dari web 1.0 ini adalah pengguna (pegunjung web) harus masuk ke dalam
website tersebut dan harus melihat satu persatu konten yang ada.
- Beberapa ciri khas dari situs Web 1.0
1. Halaman statis, bukan dinamis pengguna-konten yang dihasilkan.
2. Penggunaan framesets.
3. Milik HTML ekstensi seperti dan tag diperkenalkan pada awal perang browser.
4. Online guestbook.
5. GIF tombol, biasanya 88×31 piksel dalam ukuran web browser dan mempromosikan produk lain.
6. Pengguna akan mengisi formulir, dan setelah mereka mengklik mengirimkan email klien akan mencoba untuk mengirim email yang berisi formulir rincian.
- Beberapa ciri khas dari situs Web 1.0
1. Halaman statis, bukan dinamis pengguna-konten yang dihasilkan.
2. Penggunaan framesets.
3. Milik HTML ekstensi seperti dan tag diperkenalkan pada awal perang browser.
4. Online guestbook.
5. GIF tombol, biasanya 88×31 piksel dalam ukuran web browser dan mempromosikan produk lain.
6. Pengguna akan mengisi formulir, dan setelah mereka mengklik mengirimkan email klien akan mencoba untuk mengirim email yang berisi formulir rincian.
Web 2.0
Web yang mengarah
pada ‘read and write’. Pada web 2.0 ini adalah web yang lebih mempunyai
keunggulan daripada web 1.0. web 2.0 ini mempunyai inovasi dan fitur –
fitur yang terbaru yang menyebabkan munculnya suatu pandangan tentang
bagaimana isi dari web 2.0 ini. Keuntungan atau kelebihan dari web 2.0
ini berbanding terbalik dengan web 1.0 yaitu pengguna (pengunjung web)
berkemungkinan dapat melhat suatu konten website tanpa harus mengunjungi
situs tersebut dan harus melihat semua konten yang ada satu per satu.
Web 2.0 ini bisa melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat
dan vois layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem
operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API)
yang ada di internet. Web 2.0 ini mempunyai cirri yang mencolok yaitu
share, collaborate dan exploit. Ciri – ciri pada web 2.0 itu menjadikan
kelebihan dari web 2.0 yaitu interaksi di dunia maya menjadi kebutuhan
pengguna.
Web 2.0 umumnya bertujuan untuk mengimbangi banyaknya situs – situs yang mengusung penggunaan web untuk berbagi, pertemanan dan kolaborasi menjadikan sesuatu yang penting. Web 2.0 ini pun hadir seiring dengan semaraknya blog, Friendster, Myspace, Youtube, Fickr dan semacamnya. Mulanya pada tahun 2004 web 2.0 mulai diperkembangkan. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan AJAX. HTML dan CSS digunakan untuk mempercantik tampilan web, sedangkan JavaScript digunakan untuk membuat tampilan yang dinamis, XML digunakan untuk mendefinisikan format data dan AJAX adalah penggabungan antara JavaScript dan XML yang digunakan untuk penekanan pada pengelolaan konten.
Web 2.0 umumnya bertujuan untuk mengimbangi banyaknya situs – situs yang mengusung penggunaan web untuk berbagi, pertemanan dan kolaborasi menjadikan sesuatu yang penting. Web 2.0 ini pun hadir seiring dengan semaraknya blog, Friendster, Myspace, Youtube, Fickr dan semacamnya. Mulanya pada tahun 2004 web 2.0 mulai diperkembangkan. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan AJAX. HTML dan CSS digunakan untuk mempercantik tampilan web, sedangkan JavaScript digunakan untuk membuat tampilan yang dinamis, XML digunakan untuk mendefinisikan format data dan AJAX adalah penggabungan antara JavaScript dan XML yang digunakan untuk penekanan pada pengelolaan konten.
Web 3.0 / Semantic Web
Walaupun
masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0
tetap berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat
ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari pengaksesan
broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan perangkat
lunak bersifat on-demand [Joh07]. Namun, menurut John Markoff, Web 3.0
adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam
membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data
online. Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada
dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web
memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa
alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat
dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software
agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan
mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang
lebih mudah [Tim01].
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari web 3.0
• transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
• ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
• network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;
• open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
• open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas - bebasnya.
• the intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;
• distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
• intelligent applications.
Dari seluruh sifat dan kriteria tersebut, yang bisa dijelaskan dan masih dapat diperkirakan berhasil barulah semantic web.
SIOC ( http://sioc-project.org/ )
Adalah komunitas yang berusaha mewujudkan semantic website yang tengah berjuang membantu kita menciptakan web cerdas yang mana kelak pencarian info di internet menjadi jauh - jauh sangat mudah.
• transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
• ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
• network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;
• open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
• open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas - bebasnya.
• the intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;
• distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
• intelligent applications.
Dari seluruh sifat dan kriteria tersebut, yang bisa dijelaskan dan masih dapat diperkirakan berhasil barulah semantic web.
SIOC ( http://sioc-project.org/ )
Adalah komunitas yang berusaha mewujudkan semantic website yang tengah berjuang membantu kita menciptakan web cerdas yang mana kelak pencarian info di internet menjadi jauh - jauh sangat mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar